Seri HS punya penampung bensin di sisi bodi utama karburator. sedangkag Seri HIF merupakan pengembangan dari seri HS, dimana penampung bensin berada tepat di bawah bodi karburator dan tidak terpisah.
HS2 untuk mesin 850 dan 1000 awal, HS4 untuk mesin 1000 dan HS6 sebetulnya tidak resmi dipakai di Mini, tapi dipakai mobil-mobil Leyland ber-cc besar. HS4 sendiri ada dua tipe, Pre-Waxstat dan Waxstat. Pre-Waxstat biasa ditemui di mobil-mobil sebelum 1979 dan punya rumah jet berwarna merah, sementara Waxstat lebih modern dan tidak lagi berwarna merah untuk rumah jetnya. Beda antara keduanya ialah pre-Waxstat dudukan jetnya fixed (tidak dapat bergerak) sementara Waxstat dudukan jetnya dapat bergerak naik-turun tergantung panas mesin.
Logikanya, ketika mesin mulai menemukan panas operasional optimalnya, mesin memerlukan bensin lebih sedikit karena suhu mesin sudah ideal untuk pembakaran yang sempurna, makanya dudukan jet akan bergerak naik supaya lebih sedikit bensin bisa mengalir masuk. Pada kenyataannya, sistem tersebut kurang presisi sehingga sering terjadi pada saat mesin sudah mulai panas, putaran mesin pada idle meninggi lebih dari 1000rpm, atau malah menurun dari normal 750-850rpm. Pre-Waxstat tidak terpengaruh karena fixed. Tidak ada masalah besar karena hal ini, hanya saja akan sedikit merepotkan untuk menyetel rpm mesin pada saat idle karena tidak akan sama pada saat mesin dingin dengan saat mesin panas.
HIF38 punya diameter 1 1/2 inci atau 38mm dan HIF44 punya diameter 1 3/4 inci atau 44mm. Seri HIF38 dipakai di Mini dengan mesin 1300cc dari 1993-1995 sebelum berganti ke single point injection, nah HIF44 aslinya dipakai MG Metro 1300cc tapi kemudian dipakai untuk Mini Cooper tahun 1990-1993.
Cara paling gampang dan paling jitu buat membedakan HIF dengan HS yaitu melihat disamping bodi karbu-nya ada tabung penampungan bensin atau tidak. Yang lebih susah itu membedakan HIF38 sama HIF44 atau karbu HIF 1 1/2' dengan 1 3/4'.
Bentuknya secara fisik sama persis sementara kalau HS2 dengan HS4 dengan HS6 bentuk fisiknya bisa dibedakan, tapi HIF38 sama HIF44 benar-benar sama persis. Satu-satunya cara untuk memastikan mana yang 1 1/2' mana yang 1 3/4' hanya dengan mengukur lebar lubang diameternya saja, 38mm atau 44mm. Banyak orang suka kecele melihat karbu HIF secara otomatif beranggapan pasti 1 3/4', padahal belum tentu.
Untuk perawatan, banyak orang bilang lebih gampang merawat karburator tipe HS karena simpel dan sederhana, sementara tipe HIF lebih kompleks daripada HS, cuma untuk nyamannya yang HIF memang sudah lebih sempurna, terutama di per karburatornya yang sudah menyatu tidak terpisah seperti HS, biasanya kalau pernya bukan aslinya, mobil akan endut-endutan kalau digas.
Karburator mana yang lebih baik performance-nya?
Betulnya, semua tergantung tipe mesin dan lebar diameter karbu-nya.
Untuk mesin 850cc, karburator 1 1/4" lebih enak karena cc mesin yang tidak menuntut rasio udara/bensin yang terlalu banyak.
Untuk mesin 1000, konsensus umumnya untuk performance dan ekonomi, dipakai karburator 1 1/2" (baik tipe HS4 ataupun HIF38), kalau mau pakai double-karburator, pakai double HS2. Mesin akan lebih enak di top speednya, tarikan lebih enak, tapi konsumsi bensin memang bertambah. Memakai karbu 1 3/4" akan overkill karena volume udara yang masuk bertambah lebih banyak daripada yang dibutuhkan mesin sehingga pembakaran tidak sempurna dan akan ada banyak bensin yang tidak terbakar oleh mesin.
Untuk mesin 1300cc ada dua pendapat, pertama pakai karbu diameter 1 3/4" dan kedua pakai karbu 1 1/2". Memakai karbu 1 3/4 memang lebih enak untuk top speed, dan konsumsi bensin juga tidak terlalu beda jauh dengan karbu 1 1/2 tapi karbu 1 1/2 punya lebih banyak torsi sehingga tarikan awal lebih enak walaupun top speed berkurang. Untuk dobel karburator, lebih disarankan pakai twin 1 1/4", karena twin 1 1/2 ataupun 1 3/4 lebih ideal untuk mesin yang sudah diover-bore lebih dari 1300cc (misal untuk mesin 1380cc ataupun 1410cc alias 1275 yang dioverbore +40 dan +60).(Mini Cooper Indonesia)
EmoticonEmoticon