Pada tahun 1969, BMC bergabung dengan Leyland Cars, Jaguar dan Land Rover membentuk British Motor Holdings namun tak lama Jaguar dibeli oleh Daimler dan BLMC berganti nama menjadi British Leyland (BL). Tahun ini, nama-nama Austin Mini dan Morris Mini ditiadakan dan hanya menjadi Mini saja, tapi untuk pasar internasional nama pabrikan tetap dipakai, seperti di Indonesia nama tetap Morris Mini sedangkan di Amerika nama Austin Mini masih dipakai. BL memegang lisensi antara lain atas merek Austin, Morris, MG, Land Rover, Wolseley, Riley dan Leyland.
Memasuki tahun 1970an, Mini seringkali disebut Leyland Mini. Pada periode 1980an, BL dinasionalisasi karena problem keuangan dan digabungkan dengan Rover sehingga nama perusahaan menjadi Austin Rover Group dan Land Rover Group dibawah British Leyland PLC. Kali ini nama Austin Mini kembali dipakai. Kemudian Land Rover dibeli oleh Ford dan nama perusahaan menjadi Rover Group pada periode 1990an.
Sejak akhir 1980an, nama-nama Austin dan Morris tidak lagi dipakai untuk mobil. Nama Leyland ditujukan khusus untuk produksi truk. Mini sendiri disebut sebagai Rover Mini. Pada tahun 1994, BMW membeli Rover dan nama perusahaan berubah lagi menjadi MG Rover Group. Pada tahun 2000, BMW menjual MG Rover dan kemudian pada 2004, MG Rover secara resmi bangkrut dan aset-asetnya pun dijual. Kini merek-merek mobil tersebut berada antara lain: Mini (MINI) dimiliki BMW; MG (dan juga merek Austin, Morris, Wolseley dan Riley) dimiliki SAIC China; Jaguar, Daimler dan Land Rover dimiliki Tata Group, India. Kini, tidak ada lagi merek Inggris yang secara penuh dioperasikan oleh perusahaan Inggris.
Meskipun nama perusahaannya berubah-ubah, Mini sepanjang hidupnya pernah diproduksi di Oxford (awal 60an), Spanyol (70an), Australia (60an dan 70an, sebagian besar Mini Moke), dan Portugal (80an, khusus Mini Moke), juga di Chile, Belgia dan Afrika Selatan. Namun sebagian besar Mini diproduksi di pabrik Longbridge, Inggris. (Mini Cooper Indonesia)
EmoticonEmoticon